Disadur dari buku karya: Amran, Dt. Jorajo
Diantaranya adalah Syech Daud bin Abdullah al-Fathani, Syech Abdussamad al Falimbani, dan Syech Muhammad Arsad bin Abdullah al Banjari.
Menurut Syech Abdullah Mirdad Abu Khair, Syech Muhammad Salleh Al-Rawi, juga berguru kepada Sayid Ahmad al-Marzuqi ad-Dharir al-Maliki, dan Syech Usman ad-Dimyati as-Syafie (1781-1848M/1196-1265H).
Syech Muhammad Saleh, mungkin tinggal di pemukiman orang Rao di Mekkah.
Suatu pemukiman yang bernama Rubu Pesisir dan Ilmu Pengetahuan yang di huni oleh orang Rawiyah (Rao) dan Asyi (Aceh).
Syech Muhammad Saleh ar-Rawi menikah disini. Mempunyai anak 2 orang yang bernama Muhammad dan Ahmad Saman ar-Rawi.
Ahmad Saman mempunyai anak 2 anak yang bernama Syech Hasan ar-Rawi dan Syech Jamal ar-Rawi. Anggota keluarga ini berperan sebagai Syech Haji bagi Jemaah Haji yang berasal dari Nusantara.
Informasi terakhir yang kita peroleh tentang keluarga ini, pada tahun 2010, penulis pernah bertemu dengan seorang pelajar dari Pesantren Musytofawiyah Tapanuli Selatan. Pelajar tersebut datang bersama keluarganya bersilaturrahmi ke rumah Syech H.Muhammad Nur Effendi ke Tanah Dingin Sungai Ronyah.
Ketika hari Raya bulah syawal, sayangnya waktu itu penulis tidak membawa catatan karena tujuannya hanya pergi bersilaturrahmi. Pelajar tersebut mengatakan bahwa beliau mengetahui seorang Ulama di Mekkah yang bernama Syech Fath ar-Rawi, keturunan Syech Muhammad Saleh ar-Rawi. Pengetahun perlajar itu menyebutkan bahwa Syech Fath ar-Rawi selalu menanyakan dimana letak negeri Rawi di Nusantara.
Sayang kita lupa mencatat nama dan alamat pelajarnya.
Menurut Syech Abdullah Mirdad Abul Khair bahwa Syech Muhammad Saleh ar-Rawi dimasa hidupnya telah menulis kitab-kitab agama Islam yang di ketahui sebanyak 4 judul :
1. Fat-hul Mu-bin , Kitab Pembukaan Yang Nyata.
2. Kitabus Dhaidhi waz zabaih, Kitab Perburuan dan Sembelihan.
3. Kitabul Adh-hiyah, Kitab Korban4. Kitabul Ath’imah, Kitab Makanan.Kitab-kitab ini di terbitkan pada tahun 1856.
Pada tahun inilah beliau meninggal di Ma’la Mekkah tahun 1856.
0 Komentar