Pendapat Ryamizard tentang TNI dan Kekuasaan

ilustrasi



PEMERSATU 2024 -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengingatkan prajurit TNI agar tak berambisi pada kekuasaan. Ryamizard menegaskan TNI merupakan organisasi panggilan negara.

"TNI adalah pengayom rakyat dan TNI harus berdiri di atas semua golongan. Politik TNI adalah politik negara, dan TNI tak boleh sedikit pun memiliki ambisi kekuasaan," kata Ryamizard saat bersilaturahmi dengan purnawirawan TNI, di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin, 29 Juli 2019.

Menurut Ryamizard, dalam sejarahnya TNI adalah tentara rakyat. Sejak awal, TNI terikat sumpah untuk menjaga ideologi Pancasila sesuai marga kedua Sapta Marga.

"Kita bukan organisasi bayaran dan kita bukan organisasi yang dibentuk karena kepentingan tertentu," kata Ryamizard.

Sebagai penjaga ideologi bangsa, Ryamizard menegaskan soliditas TNI, merupakan kunci agar bangsa tetap berjalan sesuai alurnya. Apalagi ia menyebut saat ini bahaya paham ideologi asing masih menghantui. Mulai dari komunisme hingga yang marak belakangan terkait khilafah.

"Musuh kita ke depan adalah yang ingin menghentikan Pancasila," kata dia.

Hal ini diungkapkan Ryamizard dalam silaturahmi bersama purnawirawan TNI dan anggota TNI aktif. Beberapa tokoh yang hadir di antaranya adalah Jenderal (purnawirawan) Agum Gumelar, Jenderal (purnawirawan) Djoko Santoso, hingga Jenderal (purnawirawan) Rais Abim.

Belakangan, silaturahmi di antara para purnawirawan TNI memang kerap dilakukan. Pertemuan ini terjadi Mabes TNI, hotel, hingga terakhir di Kementerian Pertahanan. Berakhirnya Pemilu 2019 dan Idul Fitri, menjadi titik awal pertemuan-pertemuan ini. (sumber)

Posting Komentar

0 Komentar