![]() |
Pecel Lele (ilustrasi) |
PEMERSATU 2024 -- Sejumlah politisi senior berkumpul dalam acara ‘Pertemuan Pecel Lele’, di rumah makan Bale Ayu Jombor, Jalan Magelang, Sleman, DIY, pada Rabu, 31 Juli 2019. Mereka mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto segera memulangkan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi.
“Masyarakat menuntut negara harus tunjukkan bahwa pemerintah punya niat baik terhadap seluruh warga negaranya, tapi kenapa Habib Rizieq dipersulit?” ujar Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban saat memberikan keterangan pers dalam acara tersebut.
Disebutkan ‘Pertemuan Pecel Lele’ itu digelar guna menanggapi pertemuan Jokowi dan Prabowo Subianto di Stasiun MRT, pertemuan ‘Nasi Goreng’ Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, serta pertemuan antar elite politik di Jakarta.
Ikut hadir dalam ‘Pertemuan Pecel Lele’ tokoh PPP Solo Mudrick Sangidu, tokoh PPP Khittah DIY M Syukri Fadholi, tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma dan sejumlah tokoh agama serta ormas lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mudrick Sangidoe mengatakan, selain Jokowi harus bertanggung jawab, Prabowo Subianto juga memiliki kewajiban moral untuk memulangkan Rizieq Shihab.
Baca: Ketika Politik Nasi Goreng Megawati Dibalas Politik Nasi Liwet Rachmawati
“Mestinya Pak Prabowo punya pemikiran harus jemput Habib Rizieq, menjadi kewajiban moral untuk membawa pulang Habib Rizieq ke Indonesia,” sebutnya.
Lieus Sungkharisma menambahkan, jika para elite politik ingin rekonsiliasi untuk menciptakan suasana sejuk pasca Pilpres 2019, seharusnya pemerintah segera memulangkan Rizieq Shihab.
“Ada perlakuan zalim kepada Habib Rizieq, kita harus bersuara ketika ada ketidakadilan. Pertemuan MRT, biarin yang mau bagi-bagi kursi, tapi kan (Pemilu) 2024 kita nilai, mana yang konsisten perjuangkan kepentingan rakyat. Habib (Rizieq) sudah wajib dikembalikan, nggak ada alasan,” tuturnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Syukri Fadholi menjelaskan bahwa ‘Pertemuan Pecel Lele’ hari ini adalah pertemuan gerakan keprihatinan dalam menyikapi persoalan kehidupan berbangsa bernegara. Pertemuan selanjutnya disebut akan digelar di Solo dan Padang.
“Ini bukan makar, ini gerakan moral dalam rangka cinta kita kepada NKRI. Kita harus bela rakyat, kebijakan negara harus berpijak kepada rakyat. Karena kebijakan bangsa saat ini semakin jauh dari cita-cita proklamasi bangsa, harus dikembalikan ke porosnya, prinsip kaidah UUD 45 dan Pancasila,” kata Syukri Fadholi. (sumber)
0 Komentar