Ketum Partai Pemersatu Bangsa (PPB) Eggi Sudjana Punya Catatan Khusus Soal Kabinet

ilustrasi
PEMERSATU 2024 -- Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana, yang juga Ketum Partai Pemersatu Bangsa, kembali melayangkan kritik pada pemerintahan Joko Widodo. Kritik tersebut berkaitan dengan susunan menteri yang dipilih oleh Jokowi. (baca)

Diketahui, Jokowi sempat menghebohkan publik dengan memilih pendiri sekaligus mantan bos Gojek Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini menjadi salah satu yang dikritik oleh Eggi.

Eggi menilai bahwa Nadiem kurang cocok dipilih sebagai sosok yang mengemban tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal itu ia sampaikan kala menghadiri acara diskusi bertajuk 'Sinyal Persatuan: di Balik Kabinet yang Bikin Kaget'.

"Maknanya harus kita lihat dari fakta-fakta, kalau mau mencerdaskan kehidupan bangsa, bagaimana mengangkat Menteri Pendidikan seperti itu," kata Eggi di Jakarta Selatan, Selasa (5/10). "Istilah adinda tadi orang kaya, enggak mengerti hidup susah, enggak bekerja keras, karena pengusaha."

Selain masalah pendidikan, Eggi juga mengkritisi target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintahan Jokowi. Diketahui, Jokowi menargetkan bahwa pertumbuhan ekonomi di periode kedua pemerintahannya ini adalah sekitar 6 persen.

Bagi Eggi, angka tersebut masih belum cukup. Sebab hampir sama seperti periode sebelumnya, jika hanya berkisar di satu digit saja maka kesejahteraan ekonomi belum bisa dikatakan berhasil karena angka pengangguran masih relatif tinggi.

"Berarti satu digit. Nggak mungkin bangsa ini sejahtera. Karena logikanya, 1 persen (pertumbuhan ekonomi) saja, baru menyerap 500 ribu tenaga kerja," tegas Eggi. "Bagaimana kalau cuma 5 persen seperti tahun lalu, berarti masih banyak pengangguran."

Tak cukup sampai di situ, nama Menteri Keuangan Sri Mulyani pun tak lepas dari hujaman kritikan Eggi. Menurutnya jika jabatan Menkeu dipegang oleh orang yang sama maka akan sulit untuk mendatangkan angin perubahan pada iklim perekonomian di Indonesia. "Menteri Keuangannya itu itu lagi, tidak ada perubahan yang mendasar," ujar Eggi yang pernah menjadi tersangka kasus makar beberapa waktu lalu.

Lebih jauh, ia juga menyoroti jabatan menteri koordinator bidang kemaritiman yang juga harus mengurusi masalah investasi. "Ditambah lagi portofolio Menteri Maritim Investasi, padahal nggak ada urusannya. Kalau tatanan ekonominya seperti ini, tidak akan sejahtera," ujarnya.

Posting Komentar

0 Komentar